Oleh : Dr. Rustan, SH, MH
Segala aspek kehidupan ummat Islam telah dicontohkan baginda Muhammad Rasulullah SAW. Sarana untuk melaksanakan ibadah baik ibadah khusus maupun ibadah umum dalam kaitan dengan urusan politik, sosial, hukum telah dilakukan Rasulullah SAW dengan memberdayakan fungsi masjid secara maksimal. Hal ini seharusnya menjadi suri teladan bagi ummat Muhammad SAW yang kurang memberikan apresiasi maksimal terhadap pemanfaatan masjid.
Segala aspek kehidupan ummat Islam telah dicontohkan baginda Muhammad Rasulullah SAW. Sarana untuk melaksanakan ibadah baik ibadah khusus maupun ibadah umum dalam kaitan dengan urusan politik, sosial, hukum telah dilakukan Rasulullah SAW dengan memberdayakan fungsi masjid secara maksimal. Hal ini seharusnya menjadi suri teladan bagi ummat Muhammad SAW yang kurang memberikan apresiasi maksimal terhadap pemanfaatan masjid.
Ummat Islam saat ini cenderung meninggalkan masjid untuk mengurus kepentingan bersama para jamaah, padahal dengan membicarakan atau berdiskusi berbagai aspek kehidupan dalam masjid akan senantiasa dikelilingi dan didoakan ribuan malaikat Allah SWT. Kehidupan manusia khususnya ummat Islam yang terkoneksi dengan masjid akan senantiasa dimudahkan segala urusannya dan senantiasa memperoleh petunjuk dan hidayah dari Allah SWT. ....
Pada jaman Rasulullah SAW, menyusun rencana dan strategi perang atau melawan musuh dibicarakan secara musyawarah di masjid, sehingga seluruh sahabat mempunyai link ke masjid. Hal ini dapat dipraktikkan dalam kehidupan kita dengan memanfaatkan masjid untuk membahas persoalan kehidupan ummat Islam yang saat ini terasa semakin banyak tantangan.
Di samping itu, sebagai penghormatan masjid sebagai tempat suci untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka Rasulullah SAW menuntun kita dengan menunaikan salat tahiyatul masjid setiap memasuki masjid. Jika demikian adanya, kehidupan yang telah dicontohkan Rasulullah SAW termasuk etika dan tatacara memasuki dan berada di dalam masjid tetap perlu diperhatikan. Adab-adab yang dicontohkan dalam berbagai hadis perlu dipahami, misalnya ketika berada di dalam masjid tidak boleh berbicara dengan suara besar dan mengganggu orang lain yang sedang ibadah, termasuk dalam membaca Al-Qur'an tidak boleh suara ditinggikan yang menyebabkan jamaah lain terganggu.
Kesucian masjid sebagai tempat yang dibutuhkan untuk berkumpulnya ummat Islam membutuhkan dukungan seluruh ummat Islam untuk menjaga kebersihan masjid dari najis yang dapat berakibat orang-orang yang salat di dalamnya tidak khusyu. Membersihkan atau menjaga kebersihan masjid merupakan wadah untuk meraup pahala yang besar bilamana dilakukan dengan ikhlas.
Ummat Islam yang aktif membangun dan mempercantik bangunan masjid akan memperoleh pahala bilamana dilakukan secara ikhlas dan mengharapkan ridha Allah SWT tanpa mengharapkan pujian dari orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar